Proses
produksi reginang
singkong dimulai dari mengupas singkong, kemudian dilakukan pencucian agar
tanah dan kotoran yang menempel bisa hilang. Kemudian singkong di parut dalam
mesin pemarut. Hasil parutan diperes dalam alat pemeras untuk memisahkan sari
pati singkong dengan ampas singkong. Setelah itu saripati didiamkan dalam
beberapa baskom selama semalam. Hal tersebut dilakukan agar saripati singkong
dapat mengendap dan dapat diambil endapannya. Sementara itu ampas singkong
dibiarkan dalam “tampah” di dalam
ruangan bersih agar tidak terkena debu. Selanjutnya ampas singkong dicampur
dengan cara “diuleni” bersama dengan
endapan saripati dan bumbu bawang. Bumbu bawang dibuat dari bawang putih,
garam, sedikit moto dan royco kemudian ditumbuk.
Hasil campuran atau ulenan tersebut dimasukan
dalam mesin pemarut lagi. Proses ini dimaksudkan agar bumbu dan saripati dapat
tercampur dalam ampas singkong secara merata. Proses ini pula yang menjadi ciri
khas usaha Reginang singkong milik Bapak sariyanto yakni dilakukan penggilingan
dua kali ulangan. Kemudian hasil gilingan“diinteri” dalam “tampah” untuk
didapatkan butiran-butiran bahan setengah jadi yang nantinya akan dikukus.
Sebelum dilakukan pengukusan, butiran-butiran bahan setengah jadi dituang
tipis-tipis di dalam loyang dan dipotong
dengan ukuran yang sama. Proses pengukusan berlangsung selama 30 menit. Pada
tahap selanjutnya reginang singkong yang telah dikukus, dikeringkan dibawah
sinar matahari selama dua hari pada kondisi cuaca cerah, sementara untuk cuaca
yang tidak menentu dilakukan pengeringan selama empat hari. Proses terakhir dilakukan pengemasan dan pelabelan
produk reginang singkong. Pengemasan dilakukan secara manual dengan plastik bening berisi sekitar 28-29 reginang singkong.
